stop

Suara Semesta Jangkau Komunikasi Luas Tanpa Batas

Suara Semesta | CIREBON
– Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cirebon melaksanakan Rapat Pleno Terbuka Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan tahun 2025 pada Selasa, 29 April 2025. Kegiatan berlangsung di Aula KPU Kota Cirebon, Jalan Wahidin, dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk perwakilan partai politik, seluruh lurah se-Kota Cirebon, serta sejumlah instansi pemerintah lainnya.

Kegiatan rapat pleno ini merupakan bagian dari agenda rutin KPU dalam rangka memastikan validitas dan akurasi data pemilih menjelang tahapan Pemilu dan Pilkada mendatang.


Ketua KPU Kota Cirebon, Mardeko, dalam sambutannya menjelaskan bahwa jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) terakhir yang tercatat sebanyak 255.023 jiwa. Namun demikian, angka tersebut masih bersifat sementara dan akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan data yang diterima dari berbagai sumber.


“Data yang kami miliki saat ini bersumber dari hasil pemilu sebelumnya, namun masih banyak informasi yang belum masuk ke dalam sistem. Oleh karena itu, kami akan melakukan pembaruan data kembali pada bulan kedua periode berikutnya,” ujar Mardeko.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara KPU dengan seluruh pemangku kepentingan, baik dari pemerintah, instansi teknis, maupun masyarakat, untuk mendukung kelancaran proses pemutakhiran data ini.

Menurut Mardeko, sesuai regulasi yang ditetapkan oleh KPU RI, setiap KPU kabupaten dan kota diwajibkan melaksanakan rapat pemutakhiran data pemilih secara berkala setiap tiga bulan. Sementara untuk tingkat provinsi dan nasional, kegiatan serupa dilakukan setiap enam bulan.

Sementara itu, Kepala Divisi Data dan Informasi KPU Kota Cirebon, Yogi Maulana Malik, dalam paparannya menambahkan bahwa kegiatan ini mengacu pada Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan.

“Rapat pleno ini merupakan awal dari rangkaian proses pemutakhiran data berkelanjutan yang wajib dilakukan oleh KPU. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa setiap warga negara yang telah memenuhi syarat dapat menggunakan hak pilihnya dalam pemilu dan pilkada mendatang,” jelas Yogi.

Ia juga menegaskan bahwa keberhasilan proses ini sangat bergantung pada sinergi antara KPU dan instansi terkait, termasuk Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, BPJS, serta unsur pemerintahan di tingkat kelurahan dan kecamatan.

“Sebagaimana diatur dalam Pasal 9 PKPU Nomor 1 Tahun 2025, pemutakhiran data dilakukan secara periodik, dan data acuan utamanya berasal dari daftar pemilih pada Pilkada terakhir,” tambahnya.

Melalui kegiatan ini, KPU Kota Cirebon berharap proses penyusunan daftar pemilih yang lebih valid, mutakhir, dan komprehensif dapat terus ditingkatkan guna mendukung pelaksanaan Pemilu yang demokratis dan berkualitas.

(Ramadhan)
Suara Semesta Jangkau Komunikasi Luas Tanpa Batas

Suara Semesta (Kabupaten Cirebon)
- Semangat untuk memajukan pariwisata dan budaya Kabupaten Cirebon terus digelorakan. Hal ini tampak dalam pembukaan Grand Final Pasanggiri Nok dan Kacung 2025 yang berlangsung meriah di Hotel Patra Cirebon, Sabtu malam (26/4/2025).

Acara prestisius ini dibuka langsung oleh Bupati Cirebon, Imron, di hadapan para finalis, tamu undangan, rektor universitas, kepala sekolah, serta jajaran pejabat daerah.

Dalam sambutannya, Imron menekankan pentingnya peran generasi muda dalam memajukan pariwisata dan melestarikan budaya daerah.


“Pasanggiri Nok dan Kacung ini bukan sekadar ajang pemilihan duta pariwisata, melainkan peluang besar bagi generasi muda untuk mengembangkan potensi diri, memperdalam pengetahuan tentang daerahnya, serta berkontribusi aktif dalam pembangunan Kabupaten Cirebon,” ujar Imron.

Imron menyebut, pemerintah daerah melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Cirebon menggelar ajang ini sebagai upaya regenerasi duta-duta wisata yang memahami pentingnya menjaga dan mempromosikan kekayaan budaya serta lingkungan.

Ia juga mengapresiasi kehadiran para pimpinan perguruan tinggi dan kepala sekolah yang terus mendukung ajang tersebut.


“Saya hormati para Rektor dan Kepala Sekolah yang hadir. Kehadiran Bapak-Ibu semua membuktikan komitmen kita bersama dalam membangun Kabupaten Cirebon yang lebih baik,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, ia menyoroti fakta bahwa selama ini pariwisata Kabupaten Cirebon masih identik dengan kunjungan religi, seperti ke Makam Sunan Gunung Jati. Namun, menurutnya, Kabupaten Cirebon memiliki banyak potensi lain yang belum tergarap maksimal.

“Kalau orang datang ke Kabupaten Cirebon, umumnya hanya tahu Makam Sunan Gunung Jati, batik trusmi, dan kuliner khas Cirebon. Padahal, banyak potensi wisata lain yang perlu kita kenalkan ke luar daerah,” ungkapnya.

“Melalui para Nok dan Kacung terpilih, saya berharap potensi-potensi ini bisa dipromosikan lebih luas,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Imron menyampaikan bahwa para finalis Nok dan Kacung ini diharapkan menjadi agen perubahan, tidak hanya di bidang pariwisata dan budaya, tetapi juga dalam membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan.


“Ini tugas yang mulia. Kita ingin generasi muda ikut ambil bagian, bergerak bersama membangun Kabupaten Cirebon menjadi lebih maju, lebih dikenal, dan lebih sejahtera,” kata Imron.

Di akhir sambutannya, Imron menyampaikan ucapan selamat kepada 10 pasang finalis Nok dan Kacung yang terpilih.

Ia berharap, para finalis dapat menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan menjadi teladan bagi pemuda-pemudi lainnya.

“Selamat kepada para finalis. Kami berharap, kalian bisa mengembangkan tugas ini dengan sebaik-baiknya untuk mewujudkan Kabupaten Cirebon yang lebih maju, santun, dan berkarakter,” pungkasnya.

Editor : Har/Red
Sumber : Diskominfo Kabupaten Cirebon
Suara Semesta Jangkau Komunikasi Luas Tanpa Batas

Suara Semesta (Kabupaten Cirebon) -
Wakil Bupati Cirebon, Agus Kurniawan Budimana membuka secada resmi Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) untuk Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025–2029, serta Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2026 di Hotel Aston Cirebon, Senin (28/4/2025).

Pria yang akrab disapa Jigus ini menegaskan, Musrenbang menjadi momen penting untuk memastikan seluruh program pembangunan ke depan sejalan dengan visi-misi pemerintah daerah saat ini.

“Yang terpenting adalah bagaimana visi-misi yang telah kami tetapkan bersama masyarakat bisa diwujudkan,” katanya.


Ia menyampaikan, keberhasilan pembangunan daerah tidak bisa hanya bergantung pada kepala daerah, tetapi harus melibatkan seluruh elemen masyarakat.

Menurut dia, sinergi antara pemerintah daerah, perangkat daerah, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam mewujudkan cita-cita pembangunan yang telah direncanakan.

“Kami tidak bisa sendiri. Semua harus bergotong-royong, termasuk dukungan dari para SKPD untuk mendukung program-program prioritas,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Jigus juga menyoroti pentingnya penguatan ekonomi masyarakat melalui program koperasi desa.

Ia menyampaikan, salah satu upaya yang tengah berjalan adalah pengembangan Koperasi Merah Putih, yang diinisiasi untuk memperkuat sektor ekonomi di tingkat desa.

“Secara simbolik sudah ada lima desa yang membentuk Koperasi Merah Putih. Saat ini sudah berkembang di 22 desa,” tutur Jigus.


Program ini, lanjut dia, akan terus dikembangkan hingga menjangkau seluruh desa di Kabupaten Cirebon.

“Insyaallah pada 12 Juli nanti, saat peluncuran resmi oleh Bapak Presiden, pembentukan koperasi ini akan dimaksimalkan di seluruh desa,” kata dia.

Selain fokus pada pembentukan, Jigus juga menekankan pentingnya pembangunan dan pengembangan koperasi agar mampu menjadi pilar ekonomi masyarakat.

Ia berharap, melalui kolaborasi semua pihak, pembangunan di Kabupaten Cirebon dapat berjalan lebih terarah, berkelanjutan, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat.

Editor : Har/Red
Sumber : Diskominfo Kabupaten Cirebon
Suara Semesta Jangkau Komunikasi Luas Tanpa Batas

Suara Semesta | 
Cirebon – Wali Kota Cirebon, Effendi Edo bersama jajaran terkait menghadiri gala dinner dan menyaksikan pagelaran 6 maestro topeng Cirebon di Balai Kota, Sabtu (26/4/2025). Pagelaran ini merupakan puncak dari acara Festival Topeng Cirebon 2025.

Penampilan tari topeng dari para maestro diantaranya Nani Kadmini, Nuranani, Inu Kertapati, Baedah, Aerli Rasinah, dan Waryo Sela tampil bersama. 


Dalam perayaannya, Wali Kota Cirebon mengungkapkan rasa bangga dan syukurnya atas keberhasilan Festival Topeng Cirebon yang tidak hanya menjadi agenda kebudayaan, tetapi juga sebuah ruang bagi masyarakat untuk merayakan warisan leluhur yang terus hidup dan berkembang. Wali Kota juga menekankan bahwa festival ini bukan sekedar pertunjukan seni, tetapi sebuah pertemuan antara sejarah dan masa depan. 

“Dari penampilan para maestro, kita menyaksikan ingatan yang menari, hikmah yang bergerak, dan nilai-nilai luhur yang menjelma dalam rupa wajah-wajah kayu yang penuh makna,” ujarnya.

Wali Kota menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada enam maestro topeng Cirebon yang tampil dalam festival tahun ini. “Karya dan pengabdian mereka tidak hanya memperkaya seni, tetapi juga menjaga nyala api budaya yang nyaris padam,” tuturnya.


Lebih lanjut, Wali Kota menyebutkan bahwa salah satu hal yang membuat festival tahun ini begitu istimewa adalah adanya seminar dan lokakarya yang memberi ruang bagi generasi muda untuk tidak hanya menonton, tetapi memahami dan meneladani seni topeng. 

“Pelestarian budaya tidak cukup dilakukan hanya dengan melihat, tetapi juga dengan pemahaman dan pengkajian,” lanjutnya. 

Wali Kota menutup Segalanya dengan mengajak seluruh pihak untuk terus bersinergi dalam menjaga dan mengembangkan budaya Cirebon. 
“Mari kita terus bersinergi, memperkuat kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, komunitas, dan dunia akademik—agar budaya tidak hanya bertahan, tetapi juga menjelma sebagai daya hidup yang menyentuh, menyatukan, dan mengangkat martabat kita bersama,” harapnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya, juga memberikan komentar mengenai antusiasme generasi muda yang tinggi terhadap festival ini. 

“Ada workshop topeng, kemudian seminar, alhamdulillaah antusiasme generasi muda cukup tinggi,” ujarnya. 

Ia juga menyampaikan bahwa festival ini merupakan momentum penting dalam sejarah budaya Cirebon, dengan hadirnya enam maestro topeng yang menunjukkan bahwa para pewaris seni ini mampu tampil dalam satu panggung. 

“Ini adalah langkah awal untuk menjadikan Festival Topeng Cirebon ke tingkat nasional, bahkan internasional,” kata Agus.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi Kementerian Kebudayaan RI, Restu Gunawan, juga memberikan apresiasi atas keberhasilan festival ini. 

“Visi kebudayaan dari Kota Cirebon ini terlihat sangat nyata. Festival Topeng Cirebon 2025 telah mengukir sejarah baru yang akan dikenang dan diwariskan kepada generasi mendatang," ujarnya.

Tidak hanya itu, Restu juga mengapresiasi keberadaan Museum Topeng Cirebon yang ada di Balai Kota. "Museum Topeng yang ada di Balai Kota Cirebon ini sangat membanggakan, gedung cagar budaya sebagai tempat untuk merawat dan menyimpan kekayaan seni," lanjutnya.

Restu menilai Festival Topeng Cirebon tidak hanya sebagai ajang pertunjukan seni, tetapi juga sebagai ruang refleksi dan pembelajaran bagi masyarakat, khususnya generasi muda. 

"Melalui berbagai seminar, workshop, dan dialog, festival ini mengajak publik untuk memahami lebih dalam nilai-nilai yang terkandung dalam seni topeng, serta peranannya dalam kehidupan sehari-hari," tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, dirangkaikan juga dengan penyerahan sertifikat resmi dari Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia kepada Museum Topeng Cirebon.

(Ramadhan)
Suara Semesta Jangkau Komunikasi Luas Tanpa Batas

Suara Semesta | Cirebon - Wali Kota Cirebon, Effendi Edo secara resmi membuka kegiatan Dekranasda Olah Kreasi (DEKORASI) 2025 yang berlangsung di Mall UKM DKUKMPP Kota Cirebon, Sabtu (26/4/2025). Acara ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Kartini dan menjadi ajang kreasi, ekspresi budaya, serta pemberdayaan perempuan melalui UMKM.

Dalam perayaannya, Wali Kota menekankan pentingnya momentum Hari Kartini sebagai pengingat perjuangan dan semangat perempuan Indonesia, yang kini terus hidup dalam berbagai bentuk kontribusi nyata. 

“Ini bukan sekedar perayaan. Ini adalah ruang memikirkan, merayakan, dan melanjutkan semangat Kartini dalam kebudayaan, ekonomi, dan kehidupan masyarakat kita hari ini,” ujarnya.


Ia juga memberikan apresiasi terhadap sinergi antara Dinas KUKMPP dan Dekranasda Kota Cirebon yang berhasil menghadirkan DEKORASI sebagai ajang kolaboratif yang menyatukan kekuatan budaya, kreativitas, dan ekonomi kerakyatan.

“Kolaborasi ini membuktikan, saat energi pemerintah dan lembaga mitra bersatu, maka akan lahir kerja-kerja yang berdampak,” tambahnya.

Tak lupa, Wali Kota juga mengapresiasi kehadiran Ketua Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Jawa Barat yang dinilainya membawa inspirasi besar tentang pentingnya keberagaman. Menurutnya, kekayaan etnis dan budaya bukan hanya sekedar simbolik, melainkan juga sumber daya sosial dan ekonomi yang harus digali dan dikembangkan bersama.

DEKORASI 2025 menampilkan berbagai kegiatan menarik, mulai dari fashion show Kartini cilik, lomba menghias donat, pelatihan membatik, hingga demo masak. Bagi Wali Kota, kegiatan ini bukan sekedar hiburan, tetapi sarana nyata untuk menghidupkan kembali nilai-nilai budaya dan ekonomi lokal. 


“UMKM bukan hanya soal usaha kecil. Ini tentang impian besar yang diperjuangkan dengan cara-cara sederhana namun konsisten,” ucapnya.

Ketua Dekranasda Kota Cirebon, Noviyanti Edo, menyampaikan bahwa DEKORASI adalah ruang memaknai perjuangan Kartini secara lebih dalam dan aktual. 

“Perempuan bisa mewujudkan impian melalui tekad dan keyakinan. DEKORASI ini adalah bentuk kecintaan terhadap budaya, yang diwujudkan dari karya para pengrajin dan pelaku UMKM Kota Cirebon,” katanya.

Noviyanti juga menonjolkan nilai-nilai filosofis dari kegiatan seperti pelatihan membatik yang menurutnya mengajarkan kesabaran, ketelitian, dan kepekaan rasa. 

“Kegiatan ini tidak hanya melatih keterampilan, namun membentuk kualitas pribadi yang lebih baik. Termasuk fashion show dan lomba menghias donat—itu semua bagian dari pelestarian budaya yang berbalut kreativitas,” ujarnya.

Lebih lanjut, Noviyanti mengajak masyarakat untuk mendukung pelaku UMKM dan pengrajin lokal dengan aktif memperkenalkan produk-produk mereka ke pasar yang lebih luas. 

“Setiap karya lokal punya daya saing. Tinggal bagaimana kita semua bergerak bersama. Dekranasda berkomitmen mendampingi dan memperkuat semua potensi ini,” tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala DKUKMPP Kota Cirebon, Iing Daiman, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi Dekranasda, komunitas Tionghoa Jawa Barat dan Cirebon, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya. 

“Semoga kegiatan ini dapat menggerakkan perekonomian masyarakat dari sektor paling dasar,” kata Iing.

Ia menambahkan bahwa kegiatan seperti ini juga memberikan dampak positif terhadap eksistensi Mall UKM sebagai ruang pamer dan penjualan produk lokal. “Kami berharap semangat gotong royong dalam DEKORASI ini bisa terus berlanjut, menjadi penggerak roda ekonomi kreatif Kota Cirebon,” imbuhnya.

(Ramadhan)