Articles by "Pendidikan"
stop

Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Suara Semesta Jangkau Komunikasi Luas Tanpa Batas

Suara Semesta (Tegal) -
SMA Negeri 1 Warureja menyelenggarakan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025/2026 dengan mengusung tema pembentukan karakter dan kewaspadaan terhadap pengaruh negatif di era digital. Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Kepala Sekolah, Bapak Ahmad Makmur Santoso, S.Si., di aula utama sekolah.Warureja, Tegal – Kamis, 17 Juli 2025

Selama lima hari pelaksanaan MPLS, para peserta didik baru menerima berbagai materi penting, mulai dari pengenalan lingkungan sekolah hingga pembinaan karakter. Fokus utama MPLS tahun ini adalah memberikan pembekalan mengenai bahaya judi online, penyalahgunaan narkoba, serta penanaman 7 kebiasaan anak Indonesia hebat.

Pada hari kedua, Polsek Warureja hadir memberikan penyuluhan langsung kepada para siswa. Materi yang disampaikan mencakup dampak hukum dan sosial dari praktik judi online serta ancaman serius dari penyalahgunaan narkoba. Penyuluhan ini menjadi langkah preventif untuk meningkatkan kesadaran hukum, moral, dan tanggung jawab generasi muda terhadap diri sendiri maupun lingkungan sekitarnya.


Selain itu, materi pembinaan juga disampaikan oleh Koordinator Bidang Kesiswaan, Bapak Bayu, yang didampingi oleh Ibu Fitri dan Ibu Deni. Mereka membimbing siswa dalam mengenali nilai-nilai dasar kedisiplinan, tanggung jawab, serta membangun sikap positif yang akan menjadi fondasi selama menempuh pendidikan di SMA Negeri 1 Warureja.

Melalui MPLS ini, sekolah berharap dapat mencetak generasi yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga kuat secara karakter, berintegritas, dan tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan di era digital dan pergaulan remaja.

(Yati/Faqih)
Suara Semesta Jangkau Komunikasi Luas Tanpa Batas

Suara Semesta (Tegal) - Selasa, 24 Juni 2025 — Universitas Nasional melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Lembasari, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal. Kegiatan ini diawali dengan sambutan dari Kepala Desa Lembasari, Bapak Harto, yang dilanjutkan oleh Dosen Universitas Nasional, Dr. Sahrudin Lubis, S.I.P., M.Si.

Dalam rangkaian kegiatan tersebut, para peserta juga mendapatkan pelatihan membuat kopi yang lezat dan berkualitas tinggi. Pelatihan ini menjadi bagian dari pendekatan kreatif untuk membuka acara diskusi politik bertema "Ngopi Bareng".

Diskusi politik yang dikemas secara santai ini turut dihadiri oleh perwakilan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Karang Taruna, serta ibu-ibu PKK Desa Lembasari. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan partisipasi dan pemahaman masyarakat terhadap isu-isu politik lokal maupun nasional, melalui dialog yang ringan namun bermakna.


Suasana kegiatan berlangsung akrab dan penuh antusiasme, menciptakan ruang interaksi yang positif antara mahasiswa KKN dan warga setempat
Suara Semesta Jangkau Komunikasi Luas Tanpa Batas

Suara Semesta | 
Cirebon, 5 Februari 2025, SMP Negeri 4 Kota Cirebon sukses menggelar Spenpart Youth Creation Performing Art, sebuah pentas seni dan gelar karya dalam rangka Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Acara ini bertujuan memberikan ruang bagi siswa untuk mengekspresikan bakat dan kreativitas mereka sekaligus membentuk karakter yang kuat untuk masa depan.

Kepala SMP Negeri 4 Kota Cirebon, Ikin Sahrikin, mengungkapkan kebanggaannya atas antusiasme dan kreativitas yang ditunjukkan para siswa dalam acara ini. "Kegiatan ini bukan sekadar ajang unjuk bakat, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran yang menguatkan karakter, kerja sama, dan rasa percaya diri siswa. Melalui pentas seni dan gelar karya ini, kami berharap anak-anak dapat lebih memahami nilai-nilai budaya serta semakin termotivasi untuk terus berkarya dan berprestasi. SMP Negeri 4 Kota Cirebon akan terus mendukung program-program yang mendorong pengembangan potensi siswa, baik di bidang akademik maupun non-akademik," ujarnya.

Apresiasi juga datang dari Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Lili, yang menilai acara ini mencerminkan optimalisasi kreativitas peserta didik. Menurutnya, pendidikan tidak hanya berfokus pada akademik, tetapi juga harus mampu mengembangkan karakter serta kreativitas anak-anak.


Ketua Alumni SMPN 4 Cirebon, Moh. Dany Jaelani, turut menyampaikan dukungannya terhadap acara ini, terutama dalam mengangkat nilai-nilai budaya dalam setiap penampilan siswa, seperti melodrama tentang Sunan Gunung Jati.


Sementara itu, Wali Kelas 9E, Hj. Wiwin Herawati Mawardana, merasa bangga atas kerja keras para siswa yang telah berlatih selama tiga bulan untuk acara ini. Ia berharap pengalaman ini dapat menjadi motivasi bagi mereka dalam mencapai cita-cita di masa depan.

Dengan adanya kegiatan seperti ini, SMP Negeri 4 Kota Cirebon semakin menunjukkan komitmennya dalam memberikan pendidikan yang holistik bagi siswa, tidak hanya dalam aspek akademik tetapi juga dalam pengembangan karakter dan seni budaya.

(Ramadhan)










Suara Semesta Jangkau Komunikasi Luas Tanpa Batas

Suara Semesta|
Kota Cirebon
– Memasuki tahun 2025, SDN Kayuwalang di Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, masih menghadapi tantangan terkait kekurangan fasilitas pendidikan. Sekolah ini belum memiliki ruang perpustakaan dan membutuhkan tambahan dua ruang kelas baru (RKB) untuk mengakomodasi dua rombongan belajar (rombel). Hal ini menjadi salah satu prioritas utama yang diungkapkan oleh Kepala Sekolah SDN Kayuwalang, Ibu Yunita, dalam wawancara pada Selasa, 14 Januari 2025.

Pembelajaran Bahasa Inggris Mulai dari Kelas 1
Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, SDN Kayuwalang telah mengambil langkah progresif dengan memperluas pembelajaran bahasa Inggris. Program ini kini diberikan mulai dari kelas 1 hingga kelas 6, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang hanya mengikuti panduan Kurikulum Merdeka.

“Target kami tahun ini adalah memberikan pelajaran bahasa Inggris sejak dini, dimulai dari kelas 1. Meskipun untuk kelas 1 dan 2 masih dalam tahap awal, kami berharap ini dapat membangun dasar yang kuat bagi siswa untuk bersaing di tingkat yang lebih tinggi,” ungkap Yunita.

Bahasa Inggris tidak hanya menjadi bagian dari kurikulum wajib, tetapi juga masuk dalam kegiatan ekstrakurikuler untuk memperkuat kemampuan siswa.

Penguatan Pendidikan Keagamaan
Selain bahasa Inggris, sekolah juga memprioritaskan penguatan nilai-nilai keagamaan melalui kegiatan rutin setiap hari Jumat. Program ini dirancang dengan tema yang berbeda setiap minggunya.

“Minggu pertama kami adakan kultum, minggu kedua salat duha berjamaah, minggu ketiga yasinan, dan minggu keempat hafalan Asmaul Husna. Kami juga memiliki ekstrakurikuler kosidah untuk melatih seni religius siswa,” jelas Ibu Yunita.

Dorong Partisipasi Siswa dalam Seni
SDN Kayuwalang juga berupaya meningkatkan partisipasi siswa dalam bidang seni. Fokus utama saat ini adalah siswa laki-laki, yang dinilai lebih aktif dalam mengikuti lomba seni seperti menyanyi dan pertunjukan seni lainnya.

“Walaupun siswa perempuan juga dilibatkan, siswa laki-laki lebih menonjol karena mereka lebih agresif dalam mengikuti kegiatan. Namun, kami tetap memberikan kesempatan yang sama kepada semua siswa,” tambahnya.


Kekurangan Fasilitas: Tantangan dan Harapan

Dengan jumlah siswa yang meningkat dari 170 menjadi 220 siswa, SDN Kayuwalang menghadapi keterbatasan fasilitas. Sekolah saat ini memiliki 10 rombel, tetapi hanya 8 ruang kelas yang tersedia. Kekurangan dua ruang kelas tambahan membuat sekolah harus mengorbankan fungsi ruang perpustakaan.

“Kami belum memiliki perpustakaan yang layak, dan ruang komputer sementara dijadikan ruang kelas karena kebutuhan mendesak. Ruang komputer digabungkan dengan perpustakaan, yang sebenarnya kurang ideal untuk mendukung proses pembelajaran,” ujar Ibu Yunita.

Ia berharap dukungan dari Dinas Pendidikan untuk merealisasikan tambahan dua lantai agar kebutuhan ruang kelas tercukupi. Dengan demikian, fungsi perpustakaan dan ruang komputer dapat kembali maksimal.

“Kami sangat mengapresiasi bantuan yang telah diberikan oleh Dinas Pendidikan, seperti ruang komputer. Namun, kami masih membutuhkan tambahan fasilitas agar proses belajar mengajar berjalan lebih efektif,” tutupnya.

Dengan berbagai program dan upaya perbaikan yang tengah dilakukan, SDN Kayuwalang optimis dapat terus memberikan layanan pendidikan terbaik bagi para siswanya pada tahun 2025 dan seterusnya.

(Ramadhan)
Suara Semesta Jangkau Komunikasi Luas Tanpa Batas


Suara Semesta
  | Kabupaten Cirebon – Sebuah gedung sekolah di SMPN 1 Talun, Kabupaten Cirebon, ambruk pada Selasa (10/12) dan mengakibatkan delapan siswa terluka. Kejadian ini diduga terjadi karena kondisi bangunan yang sudah tua meski sempat mendapatkan perehaban terakhir pada tahun 2021.



Ambruknya gedung terjadi saat proses belajar mengajar berlangsung. Saksi mata menyebutkan para siswa tidak sempat menyelamatkan diri ketika bangunan tiba-tiba roboh. “Kami sedang belajar, tiba-tiba ada suara retakan, dan dinding langsung runtuh. Beberapa teman kami tertimpa reruntuhan,” ungkap salah satu siswa yang selamat.



Kepala Sekolah SMPN 1 Talun, H. Sunarto, menyampaikan keprihatinannya atas kejadian ini. “Ini adalah musibah yang sangat memilukan bagi kami. Gedung yang ambruk sebenarnya sempat direhab pada tahun 2021, tetapi kondisi struktur bangunan masih lemah dan tidak layak untuk digunakan. Kami sudah berulang kali mengajukan permohonan perbaikan lanjutan, namun hingga saat ini belum ada tindakan nyata. Kami sangat berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki fasilitas ini demi keselamatan siswa,” ujarnya.


Delapan siswa yang menjadi korban langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan. Sebagian besar mengalami luka ringan, namun dua siswa masih menjalani observasi intensif akibat cedera yang lebih serius.

Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Sofi Zulfa, turut memberikan pernyataan terkait insiden ini. “Kejadian ini sangat menyedihkan. Perehaban pada tahun 2021 seharusnya bisa memperbaiki kondisi gedung, tetapi ternyata masih belum cukup. Kami akan mendorong pemerintah daerah untuk segera mengevaluasi kondisi infrastruktur pendidikan di seluruh Kabupaten Cirebon agar tidak ada lagi korban di masa mendatang,” tegasnya.

Sementara itu, Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon menyatakan sedang melakukan investigasi mendalam terkait ambruknya gedung sekolah tersebut. Hingga saat ini, kegiatan belajar mengajar dihentikan sementara, dan masyarakat mendesak pemerintah untuk memberikan perhatian serius terhadap perbaikan fasilitas pendidikan di daerah tersebut.

(Ramadhan)
Suara Semesta Jangkau Komunikasi Luas Tanpa Batas

Suara Semesta
| JAKARTA- Anggota Komisi III DPR RI sekaligus Dosen Tetap Pascasarjana Universitas Borobudur Bambang Soesatyo menegaskan perlu pembaharuan pengaturan kepemilikan senjata api, mengingat kepemilikan senjata api saat ini diatur dalam Undang-Undang Darurat RI No.12/1951 sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Sehingga perlu dilakukan pembaharuan, khususnya terkait pengaturan kepemilikan, penggunaan, hingga penegakan hukumnya.

"Perubahan Undang-Undang Darurat RI No.12/1951 sangat penting agar didalamnya juga memuat ketentuan yang bersifat khusus dan spesifik tentang hak dan kewajiban pemilik senjata api. Termasuk tentang tata cara penggunaan dan mekanisme penegakan etika dan pengawasan terhadap pemilik izin khusus senjata api bela diri," ujar Bamsoet saar menjadi co-Promotor dan penguji dalam Sidang Terbuka Promosi Doktor Ilmu Hukum Agusetiawan, dengan judul penelitian 'Rekonstruksi Penegakan Hukum Pidana Dalam Pemidanaan Penyalahgunaan Kepemilikan Dan Penggunaan Senjata Api' di kampus Universitas Borobudur, Jakarta, Selasa (19/11/24)


Turut hadir para penguji lainnya antara lain Rektor Universitas Borobudur Prof. Bambang Bernanthos, Direktur Pascasarjana sekaligus Ketua Program Doktor Ilmu Hukum Universitas Borobudur Prof. Faisal Santiago, serta Promotor Prof. Dr. Suparji Ahmad. Hadir pula para penguji lainnya yakni Prof. Henny Nuraeni dan Suhardi Somomoeljono. 

Ketua MPR RI ke-15 dan Ketua DPR RI ke-20 serta mantan Ketua Komisi III DPR RI ke-7 ini memaparkan, peraturan perundang terkait senjata api saat ini masih diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1948, Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951, dan Perpu Nomor 20 Tahun 1960. Peraturan turunan dari berbagai undang-undang tentang senjata api tersebut adalah Peraturan Kepolisian Nomor 1 Tahun 2022 tentang Perizinan, Pengawasan, dan Pengendalian Senjata Standar Polri, Senjata Nonorganik TNI/Polri, Termasuk Peralatan Keamanan yang Digolongkan Senjata Api.

"Warga sipil diperbolehkan memiliki senjata api untuk beladiri, baik demi keselamatan nyawa, harta, dan kehormatan diri sendiri atau orang lain. Namun, hingga kini belum ada ketentuan lebih lanjut mengenai teknis penggunaan dari kepemilikan ijin khusus senjata api bela diri (Ikhsa). Akibatnya, menyebabkan kerancuan, multitafsir, bahkan salah tafsir dari berbagai pihak. Baik dari sisi pemilik Ikhsa maupun dari sisi kepolisian. Karenanya, perlu revisi UU Darurat No 12 tahun 1951 dan keberadaan PP juga bisa untuk menghindari kriminalisasi terhadap pemilik Ikhsa," kata Bamsoet. 

Ketua Umum Perkumpulan Pemilik Izin Khusus Senjata Api Bela Diri (Perikhsa) dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, jumlah pemilik izin khusus senjata api bela diri di Indonesia diperkirakan mencapai 27 ribu orang. DPP Perikhsa beberapa waktu lalu telah menyerahkan rancangan naskah akademik PP tentang Perizinan Senjata Api Beladiri Sipil Non-Organik TNI/Polri kepada Kementerian Hukum dan HAM. Naskah akademik untuk revisi Undang-Undang Darurat Nomor 12 tahun 1951 juga sudah disiapkan. Diharapkan rancangan tersebut bisa diajukan menjadi RUU inisiatif DPR pada periode 2024-2029. 

"Perlu adanya ketentuan lebih lanjut tentang teknis kapan seorang pemilik izin khusus senjata api beladiri bisa menggunakan senjata apinya, serta seperti apa tahapan penggunaannya misal dikokang, diarahkan, atau ditembak ke atas sebagai peringatan sampai saat ini belum ada. Begitupun dalam hal penegakan hukum, penggunaan senjata untuk tindakan peringatan terlebih dahulu dengan tembakan peluru hampa/kosong, peluru karet, hingga mengunakan peluru tajam," pungkas Bamsoet. 

@red
Suara Semesta Jangkau Komunikasi Luas Tanpa Batas

Suara Semesta | Kabupaten Cirebon – Dalam upaya memfasilitasi penyerapan tenaga kerja, SMK Salafiyah Bodesari mengadakan Job Fair Program SMK PK tahun 2024. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Direktorat, Disnaker Kabupaten Cirebon, dan sekitar 30 perusahaan dari berbagai sektor, baik nasional maupun lokal. Job Fair ini dirancang untuk memberikan akses lowongan kerja tanpa biaya pendaftaran, berkat dukungan swadaya masyarakat dan sponsorship yang telah terkumpul.


Drs. H. Asep Kostajaya, Kepala Sekolah SMK Salafiyah Bodesari, menyatakan, "Kami mendukung penuh pelaksanaan Job Fair ini sebagai kesempatan berharga bagi siswa dan alumni untuk mengakses berbagai lowongan kerja. Kegiatan ini menunjukkan komitmen kami untuk mempersiapkan siswa agar siap bersaing di dunia kerja."


Acara ini menargetkan penyediaan 1.000 lowongan kerja, dengan prioritas bagi alumni SMK. Selain itu, SMK Salafiyah juga sedang mempersiapkan 35 siswa yang belajar bahasa Jepang untuk kesempatan bekerja di Jepang, menunjukkan upaya sekolah dalam meningkatkan kompetensi siswa di pasar global.

Job Fair ini juga diharapkan dapat memperkuat hubungan antara dunia pendidikan dan industri. Kehadiran PJ Bupati yang diwakili oleh staf ahli bidang ekonomi, serta dukungan dari Dinas Perindustrian dan Dinas Pemuda dan Olahraga, menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mendukung inisiatif ini.

"Kami berharap acara ini dapat memberikan manfaat besar bagi siswa, alumni, dan masyarakat umum, serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah," tambah Drs. H. Asep Kostajaya.

Acara Job Fair ini akan dilaksanakan pada 24 September 2024. di Bodesari dan terbuka untuk umum. Semua peserta diharapkan untuk mempersiapkan diri dan membawa dokumen penting untuk melamar pekerjaan.

(Ramadhan)