Suara Semesta (Kabupaten Cirebon) - Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Cirebon mengawali uji coba wisata bahari restoran seafood apung di Pantai Baro Desa Gebang Mekar, Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon.
Desa Gebang Mekar dipilih, karena memiliki potensi perikanan dan laut yang sangat besar. Tak sekadar wisata, restoran seafood apung ini adalah benih dari perubahan ekonomi masyarakat pesisir yang selama ini hanya menjadi penyuplai bahan mentah hasil laut.
Restoran seafood apung ini merupakan inisiasi baru pengembangan potensi wisata bahari di Pantai Baro Desa Gebang Mekar yang memadukan pola pemberdayaan masyarakat dan pengembangan wisata berbasis potensi wilayah.
Lebih dari sekadar makan di laut, restoran seafood apung ini merupakan simbol bahwa pembangunan daerah bisa berpijak pada kekuatan lokal.
Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Bappelitbangda ingin menunjukkan bahwa wisata bukan hanya tentang destinasi, tetapi juga tentang masyarakat yang menjadi bagian penting dari pengalaman wisata itu sendiri.
Mengusung konsep wisata bahari yang memadukan pesona alam dan cita rasa laut, restoran seafood apung ini menawarkan pengalaman unik: menyantap kuliner laut khas Gebang langsung di atas kapal nelayan, sambil menikmati panorama matahari tenggelam (sunset) yang indah dan romantis.
Konsep “sunset to dinner” dengan tema “Seafood Dinner on The Baro Beach” ini dirancang untuk memikat wisatawan dari sore hari pukul 15.00 hingga malam pukul 21.00 WIB.
Restoran seafood apung ini bukan sekadar tempat makan, tapi merupakan tonggak awal pembangunan kawasan wisata bahari terpadu. Memberikan peluang tambahan bagi nelayan, dari sewa perahu hingga menjual hasil laut dalam bentuk olahan kuliner khas Gebang yang bernilai ekonomi tinggi.
Ke depan, potensi lain pun diharapkan ikut bangkit: homestay warga, produk lokal, hingga aktivitas seni dan budaya bisa ikut tumbuh seiring geliat wisata.
Pengembangan restoran seafood apung ini diharapkan menjadi cikal bakal pengembangan olahan kuliner berbahan dasar hasil laut di Desa Gebang yang akan memberikan dampak ekonomi yang cukup signifikan bagi kesejahteraan masyarakat, khususnya di Desa Gebang Mekar.
Tak sendiri, dalam uji coba ini Bappelitbangda melibatkan kolaborasi lintas sektor: Disbudpar, BKAD, DKPP, Diskominfo, Pemerintah Desa Gebang Mekar dan beberapa masyarakat turut ambil bagian.
Kolaborasi ini menunjukkan bahwa konsep wisata yang berkelanjutan memang harus melibatkan banyak pihak, dari hulu ke hilir.
Tak hanya soal atraksi wisata, tetapi juga mencakup penataan kawasan, perbaikan infrastruktur, pengelolaan sampah, promosi digital, hingga edukasi warga.
Bappelitbangda Kabupaten Cirebon berharap, wisata bahari restoran seafood apung ini selain menjadi pengembangan pemberdayaan nelayan juga menjadi bagian dari penataan kawasan pesisir Gebang, khususnya Desa Gebang Mekar.
Ke depan, akan ada perbaikan infrastruktur, jalan akses masuk ke tempat wisata akan diperbaiki, penerangan umum akan diperbaiki dan lingkungan akan di tata ulang.
“Sore ini, menguji coba rute dan suasana perjalanan wisata bahari Pantai Baro dengan konsep restoran di perahu atau resto apung, dan ternyata keren banget. Dari rasa masakan, enak dan luar biasa keren,” ujar Dangi, Kepala Bappelitbangda Kabupaten Cirebon, usai uji coba wisata bahari.
“Kemudian, suasana laut atau pantai juga bersih, tinggal kita benahi permukiman sebagai pintu akses ke perahu agar lebih nyaman ,” tuturnya, Jumat (20/6/2025).
Dangi mengatakan, Gebang memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata bahari berbasis resto dan komoditas hasil laut.
Bappelitbangda Kabupaten Cirebon berharap, warga Gebang Mekar bisa bergerak bersama untuk mengembangkan wisata bahari.
“Sukses buat Pak Kuwu. Dan, warganya bisa kita komunikasikan untuk gerakan sosial, bagaimana kita bersama-sama untuk membenahi Gebang menjadi kawasan wisata bahari,” kata Dangi.
Sementara itu, Kuwu Gebang Mekar, Nurdianto, berterima kasih atas uji coba yang dilakukan Bappelitbangda Kabupaten Cirebon. Ia berharap, perbaikan infrastruktur untuk menunjang wisata bahari segera dilakukan.
“Harapan kami, sungai sesegera mungkin untuk dinormalisasi, karena itu penyebab utama rob ke permukiman,” kata Nurdianto.
“Untuk pengembangan wisata, mudah-mudahan diperbaiki akses jalan menuju perahu, dan lainnya sesuai harapan kami. Agar lebih menarik lagi bagi para wisatawan” tuturnya.
Bukan mustahil, ke depan, kawasan ini akan berkembang menjadi destinasi unggulan yang melibatkan banyak elemen masyarakat.
Dengan semangat kolaboratif dan inovatif ini, Kabupaten Cirebon membuktikan bahwa pembangunan tidak selalu harus dimulai dari proyek besar, tapi bisa dari gagasan sederhana yang berpihak pada masyarakat.
Restoran seafood apung di Pantai Baro menjadi bukti bahwa terobosan ekonomi bisa lahir dari potensi lokal dan berbasis pemberdayaan masyarakat, menghidupkan kembali harapan, dan menggerakkan ekonomi kerakyatan dengan cara yang berkelanjutan.
Editor : Har/Red
Sumber : Diskominfo Kabupaten Cirebon
Post A Comment:
0 comments: