stop

Saat acara pembukaan. dok. suarasemesta 
Suara Semesta, Kabupaten Cirebon --
Pameran ini tidak hanya menampilkan beragam koleksi keris pusaka dari berbagai daerah nusantara, tetapi juga menghadirkan konsep edukasi, seni kreatif, hingga demo langsung proses pembuatan keris. Pengunjung dapat menyaksikan secara nyata bagaimana sebuah pusaka ditempa, diukir, hingga menjadi karya bernilai tinggi.

Ketua paguyuban Saketi, Gunawan Wibiksana bersama jajaran pendukung seperti Ketua Panitia Angga Merdeka, Agus Rosi, dan Egi Sumarhaedi menjadi penggerak utama acara ini. Hadir pula sosok penting, Empu JennarLingga Nugraha, maestro pusaka asal Cirebon, yang secara langsung memperagakan proses tempa dan pembuatan keris. Selain itu, Joker Art (Ato), seorang ahli ukir ternama Cirebon, ikut serta keahliannya dalam mengukir hulu atau gagang keris. Acara ini juga mendapatkan dukungan penuh dari Kohin AR dan RMJP Sudarto, dari Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia.

Dalam perayaannya, Gunawan Wibiksana menekankan pentingnya pameran ini sebagai sarana melestarikan budaya dan seni tosan aji. “Keris pusaka adalah warisan luhur bangsa yang tidak boleh putus ditelan zaman. Melalui pameran ini, kami berharap generasi demi generasi bisa terus mengenal, memahami, dan melestarikan pusaka nusantara,” ungkapnya.

Beberapa jenis pusaka. dok. suarasemesta 
Tercatat 85 peserta ikut pameran ambil bagian, membawa serta koleksi pusaka dari berbagai wilayah, mulai dari Makassar, Lombok, hingga Jawa Timur. Selain dapat melihat langsung ragam pusaka yang dipamerkan, masyarakat juga berkesempatan untuk memahari atau memiliki keris pilihan mereka secara langsung di lokasi acara.

Pameran “Eksistensi Gaman Jawa Barat” menjadi ruang dihargai sekaligus mengingatkan bahwa keris bukan sekadar senjata, tetapi juga karya seni, filosofi, serta identitas budaya nusantara yang harus terus dijaga keberadaannya.

Ramadhan 

Baca Juga

Post A Comment:

0 comments: