Suara Semesta | Cirebon - Pemerintah Kota Cirebon memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia tingkat kota dengan aksi nyata. Wali Kota Cirebon Effendi Edo memimpin apel bersama yang dilanjutkan dengan kegiatan bersih-bersih sampah plastik di Area Gedung BAT, Kamis pagi (5/6) . Kegiatan ini juga menjadi bagian dari rangkaian perayaan Hari Jadi ke-598 Kota Cirebon.
Dalam berbagai hal, Wali Kota menekankan bahwa peringatan ini harus dimaknai lebih dari sekedar seremoni. Ia menilai, Hari Lingkungan Hidup ini bukan hanya rutinitas tahunan.
“Ini adalah momen penting untuk kembali mengingatkan diri kita semua bahwa lingkungan yang bersih adalah tanggung jawab bersama,” ujarnya.
Usai apel, Wali Kota bersama jajaran perangkat daerah terkait dan masyarakat melintasi area Pasar Kanoman. Di sana, Wali Kota dan jajaran membagikan totebag kepada pengunjung dan meninjau langsung kondisi fasilitas transportasi sampah yang ada. Menurutnya, beberapa kendaraan pengangkut sampah sudah tidak layak pakai.
“Mobil-mobil pengangkut sudah tua dan kurang efisien. Mudah-mudahan tahun depan bisa kita ganti agar mobilitas pengelolaan sampah jadi lebih baik,” harap Wali Kota.
Dalam arahannya, Wali Kota juga mengajak seluruh warga untuk mulai mengubah kebiasaan sehari-hari. Tiga hal yang ditekankan antara lain, mengurangi plastik sekali pakai, memilah sampah sejak dari rumah, serta menjaga kebersihan lingkungan sekitar secara gotong royong. Menurutnya, langkah kecil ini namun akan memberi dampak besar bila dilakukan secara kolektif.
"Cirebon adalah kota budaya, kota sejarah, sekaligus kota jasa. Semua itu tidak akan bermakna jika kita hidup di tengah lingkungan yang kotor. Masa depan kota ini bergantung pada bagaimana kita memperlakukan alam hari ini," katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cirebon, Yuni Darti, juga turut hadir dan menyampaikan bahwa tema Hari Lingkungan Hidup tahun ini adalah “Hentikan Polusi Plastik.” Ia menyebutkan bahwa dalam rangkaian kegiatan tersebut, termasuk membagikan totebag kepada para pengunjung Pasar Kanoman sebagai simbol ajakan untuk mengurangi kantong plastik sekali pakai.
“Kita juga terus sosialisasikan Perda Nomor 4 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Sampah, termasuk pengurangan sampah plastik di dalamnya. Edukasi ini harus terus dijalankan secara konsisten sampai ke tingkat RW,” kata Yuni.
DLH juga mencatat perkembangan positif dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Hingga saat ini, sudah ada 32 bank sampah aktif di Kota Cirebon, yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat pemilahan, tetapi juga memberi nilai ekonomi bagi masyarakat. Selain itu, satu unit ATM Sampah telah beroperasi, menyasar sekolah dan pusat-pusat keramaian. “Ke depan, kami berharap jumlahnya bisa bertambah,” harapnya.
(Ramadhan).
Post A Comment:
0 comments: