stop

PARA pendiri perguruan sesaat sebelum acara. Foto H. Asep

Suara Semesta, Kabupaten Garut
Hari Pencak Silat sedunia jatuh pada tanggal 12 Desember ydang selalu diperingati oleh beberapa pendiri perguruan sebagai hari yang sakral bagi mereka akan selalu diperingati sebagai hari yang bersejarah bagi setiap perguruan silat di Indonesia.

Lomba Ibing Pencak Silat yang pertama kali digelar di Kabupaten Garut sebagai puncak acara peringatan tersebut dn dianggap senagai monumental berdirinya perguruan pencak silat dan mendapat apresiasi dari berbagai tokoh masyarakat dan penggerak budaya Sunda.

Salah satunya, Camat Karangpawitan Drs Anas Aolia Malik M.si, dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan ajang yang langka karena sudah jarang organisasi atau lembaga yang peduli akan seni budaya kita sendiri salah satunya pencak silat,”Atas nama pribadi sangat mengapresiasi kepada paguyuban Papag Setra dan Laskar Prabowo 08 yang telah menginisiasi kegiatan ini”, ungkapnya.

Bahkan, Anas berharap ajang seperti ini diadakan setiap tahun dengan tema acara yang berbeda sesuai warna perguruan masing masing dilanjutkan dengan membuka Lomba Ibing Tradisional Pencak silat secara resmi ditandai dengan memukul gong tanda dibukanya Lomba Ibing Tradisional Pencak Silat tahun 2025 Tingkat Kabupaten Garut.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPC Laskar Prabowo 08 Kabupaten Garut, H. Tatan menyampaikan kebanggaannya atas terselenggaranya perlombaan yang disebut sebagai ajang pertama dalam beberapa dekade terakhir di Garut. “Ini adalah kumpulan yang cukup monumental, karena Garut baru pertama dalam beberapa dekade ini mengadakan Lomba Ibing Tradisional Pencak Silat tingkat Kabupaten,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa kegiatan seperti ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi komunitas lain untuk turut mengadakan acara serupa, terutama yang berkaitan dengan pelestarian budaya Sunda.

SAAT acara Lomba Ibing. Foto H. Asep

Sementara itu, Ketua DPD Papag Setra Kabupaten Garut Yajid Ulumudin yang akrab di pangil Uwa Yajid turut memberikan pernyataan mengenai pentingnya pelestarian budaya tradisional.

Beliau menegaskan bahwa seni pencak silat sebagai bagian dari akar budaya Sunda telah diakui UNESCO sejak 2019.

“Budaya bangsa harus didukung dari tingkat daerah hingga pusat. Bangsa yang mundur adalah bangsa yang lupa sejarah budaya bangsanya,” ujarnya. Dirinya menyampaikan terima kasih kepada Ketua DPC Laskar Prabowo 08 beserta seluruh panitia yang telah bekerja optimal hingga terselenggaranya acara tersebut.

Sedangkan instruksi dari B.O.B.A. (organisasi pembina) adalah agar kegiatan ini bisa diadakan setiap tahun, bahkan di seluruh 42 kecamatan di Garut. Acara ini diharapkan menjadi momentum awal bagi kebangkitan kembali kegiatan budaya tradisional di Garut dan menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk mencintai warisan leluhur untuk dilestraikan dengan baik.

Pewarta : H. Asep 

Baca Juga

Post A Comment:

0 comments: