Suara Semesta (Kota Cirebon) – Bersholawat merupakan salah satu wujud syukur atas segala nikmat yang Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa, berikan. Selain menjadi bagian dari agenda peringatan Hari Jadi ke-653 Cirebon, juga dalam rangka haul ke-469 Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.
Hal itu seperti disampaikan Wali Kota Cirebon, Drs. H. Nashrudin Azis, S.H., dalam sambutannya dalam acara Cirebon Bersholawat, di Jalan Siliwangi depan Balai Kota Cirebon, Kamis (28/7/2022) malam, mengajak kepada para jemaah yang hadir untuk bersyukur atas berbagai nikmat yang dinikmati.
Seperti, rasa syukur atas nikmat menjadi bagian dari Bangsa Indonesia, di mana pemimpinnya selalu melindungi masyarakatnya dan menjamin hak memeluk agama serta menunaikan ibadah.
“Kita juga bersyukur karena para ulamanya selalu mengajak pada kita untuk saling menghargai sesama beragama yang ada di Indonesia,” ungkap Azis.
Sebagai umat Muslim, Azis juga mengajak para jemaah bersyukur atas nikmat iman dan Islam. Sebab, imbuh Azis, Islam merupakan agama yang menjadi rahmat bagi semesta alam atau rahmatan lil alamin.
“Kita harus bisa menunjukkan kepada pemeluk agama yang lain, bahwa kehadiran semua agama Islam ini merupakan anugerah. Kita bisa saling menghargai dan menghormati dalam kehidupan berbangsa dan bertanah air,” tutur Azis.
Sejalan dengan itu, rasa syukur pula bagi umat Islam di Cirebon, Jawa Barat, karena di wilayah ini ratusan tahun akhirnya hadir seorang waliyullah, Syekh Syarif Hidayatullah atau dikenal juga dengan Sunan Gunung Jati.
“Sudah sepatutnya, kita terus menerus, penghentian haul Syekh Syarif Hidayatullah ini. Agar contoh yang ditunjukkan kepada kita sebagai umat manusia, bisa terus kita lanjutkan dengan baik-baik,” katanya.
Di tempat yang sama, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD), TNI Dr. Dudung Abdurachman, SE, MM, dapat hadir dalam suatu kehormatan dan kehormatan baginya.
“Karena saya diundang, karena saya merasa putra daerah, orang Cirebon, ya saya harus hadir,” kata Jenderal Dudung.
Menurut Jenderal Dudung, Cirebon Bersholawat selain sebagai ungkapan syukur atas rahmat dan karunia Allah SWT, juga wahana untuk mendekatkan diri kepada Tuhan yang Maha Esa.
Dalam kesempatan tersebut, Maulana Habib Luthfi Bin Yahya memberikan mauidhatul hasanah atau ceramahnya. Banyak pesan penting disampaikan Habib Luthfi di hadapan jemaah yang hadir. Di antaranya terkait pentingnya memahami sejarah dan karakter bangsa.
“Bila mana bangsa ini sudah mengerti dan menghargai sejarah, biasanya akan terulang. Maka dengan adanya orang yang mengerti dan ingin mendalami tentang sejarah, insya Allah akan menjadi bangsa yang tidak mudah digoyang. Menjadi bangsa yang tidak mudah terkena hoaks. Karena tahu karakter bangsa, karena tahu sejarah bangsa,” katanya.
(Red).
Sebagai umat Muslim, Azis juga mengajak para jemaah bersyukur atas nikmat iman dan Islam. Sebab, imbuh Azis, Islam merupakan agama yang menjadi rahmat bagi semesta alam atau rahmatan lil alamin.
“Kita harus bisa menunjukkan kepada pemeluk agama yang lain, bahwa kehadiran semua agama Islam ini merupakan anugerah. Kita bisa saling menghargai dan menghormati dalam kehidupan berbangsa dan bertanah air,” tutur Azis.
Sejalan dengan itu, rasa syukur pula bagi umat Islam di Cirebon, Jawa Barat, karena di wilayah ini ratusan tahun akhirnya hadir seorang waliyullah, Syekh Syarif Hidayatullah atau dikenal juga dengan Sunan Gunung Jati.
“Sudah sepatutnya, kita terus menerus, penghentian haul Syekh Syarif Hidayatullah ini. Agar contoh yang ditunjukkan kepada kita sebagai umat manusia, bisa terus kita lanjutkan dengan baik-baik,” katanya.
Di tempat yang sama, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD), TNI Dr. Dudung Abdurachman, SE, MM, dapat hadir dalam suatu kehormatan dan kehormatan baginya.
“Karena saya diundang, karena saya merasa putra daerah, orang Cirebon, ya saya harus hadir,” kata Jenderal Dudung.
Menurut Jenderal Dudung, Cirebon Bersholawat selain sebagai ungkapan syukur atas rahmat dan karunia Allah SWT, juga wahana untuk mendekatkan diri kepada Tuhan yang Maha Esa.
Dalam kesempatan tersebut, Maulana Habib Luthfi Bin Yahya memberikan mauidhatul hasanah atau ceramahnya. Banyak pesan penting disampaikan Habib Luthfi di hadapan jemaah yang hadir. Di antaranya terkait pentingnya memahami sejarah dan karakter bangsa.
“Bila mana bangsa ini sudah mengerti dan menghargai sejarah, biasanya akan terulang. Maka dengan adanya orang yang mengerti dan ingin mendalami tentang sejarah, insya Allah akan menjadi bangsa yang tidak mudah digoyang. Menjadi bangsa yang tidak mudah terkena hoaks. Karena tahu karakter bangsa, karena tahu sejarah bangsa,” katanya.
(Red).












Post A Comment:
0 comments: