stop

PAPARKAN 4 faktor penopang ketentraman masyarakat. Foto Diskominfo
Suara Semesta, Kabupaten Cirebon

Bupati Cirebon Imron menekankan pentingnya empat faktor penopang ketenteraman masyarakat, yakni ilmu ulama, kekuatan doa fakir miskin, keteguhan iman, dan keadilan pemimpin.

Hal itu, ia sampaikan saat memberikan tausiah dalam Tabligh Akbar memperkokoh ukhuwah islamiyah di Masjid Agung Sumber, Rabu (3/12/2025).

Imron mengatakan, keempat faktor tersebut menjadi fondasi sosial dan spiritual yang mampu menjaga suatu daerah tetap kondusif meskipun menghadapi berbagai dinamika kehidupan.

“Ilmu para alim ulama yang mengarahkan manusia kepada kebaikan adalah pilar pertama. Itu yang menjaga tetap berada di jalan yang lurus,” katanya.

Menurut Imron, keberkahan juga lahir dari doa para fakir miskin, yang menjadi kekuatan spiritual besar meskipun sering dianggap kecil oleh sebagian orang.

Faktor ketiga adalah keteguhan iman umat Islam dalam menjalani kehidupan. Ia menyebut iman sebagai kendali utama dalam mengambil keputusan, termasuk ketika menghadapi kesulitan maupun godaan.

“Jika iman kuat, maka cara kita menyikapi masalah pun menjadi lebih bijak,” katanya.

Adapun faktor keempat adalah keadilan pemimpin. Imron menegaskan bahwa seorang pemimpin harus memastikan kebijakan yang diterapkan membawa rasa aman, bukan kecemasan.

SAAT acara tabligh akbar di Masjid Agung Sumber. Foto Diskominfo
Dalam kesempatan itu, Imron juga mengingatkan bahwa permasalahan hidup tidak pernah berhenti, sehingga masyarakat harus terus menjaga hati agar tidak menguasai ego dan sifat-sifat yang merusak diri sendiri.

“Kita harus meminimalisir ego. Kalau tidak, masalah kecil akan terasa besar dan membuat kita gelisah,” katanya.

Ia mendorong masyarakat untuk benar-benar menerapkan ilmu yang didapat dari pengajian dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, manfaat pengajian tidak akan terasa jika hanya didengarkan tanpa diamalkan.

“Pengajian harus mengubah pola pikir kita. Jangan hanya hadir, tapi kesehariannya tidak berubah,” ujarnya.

Imron menyinggung bahwa baik masyarakat kaya maupun miskin sama-sama mengalami ujian hidup. Oleh karena itu, ia meminta warga untuk tidak saling menyampaikan dan tidak saling berebut hak, termasuk terkait bantuan sosial.

“Orang kaya diuji, orang miskin pun diuji. Yang penting bagaimana kita menjaganya dengan hati yang bersih,” ujarnya.

Ia mengajak masyarakat untuk memperkuat hubungan spiritual dengan Allah SWT, karena bimbingan illahi merupakan kekuatan utama dalam menjaga ketenangan dan kualitas hidup.

“Mari kita dekatkan diri kepada Allah, mohon arahan dan bimbingan agar hidup kita lebih baik,” tutupnya.

Redaksi : Koharrudin
Sumber : (Diskominfo)

Baca Juga

Post A Comment:

0 comments: