Kejuaraan Pencak Silat Indonesia Sangkuriang Championship 2025 resmi digelar pada Jumat, 4 Juli 2025 di GOR Sport Hall UPI Bandung. Ajang bergengsi ini memperebutkan Piala Bergilir Wibawa Mukti dari Wali Kota Bandung, dan menjadi ajang silaturahmi sekaligus kompetisi bagi para pesilat dari berbagai daerah, khususnya Jawa Barat.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Rektor Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Dr. Retno Dwimarwati, S.Sen., M.Hum. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa bangganya terhadap eksistensi pencak silat sebagai warisan budaya bangsa yang kini telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda dunia.
“Pencak silat bukan hanya seni bela diri, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai luhur dan keragaman budaya Indonesia. Setiap daerah memiliki ciri khas silatnya masing-masing, yang bisa menjadi sumber inspirasi tematik dan cerita epik budaya. Saya berharap kegiatan ini menjadi pemicu pelestarian sekaligus promosi budaya bangsa,” ujar Dr. Retno.
Kejuaraan ini diinisiasi oleh EO Abhinaya Production, yang digawangi oleh CEO MH. Bahrul Hidayat, S.H., M.H. Dalam sambutannya, Bahrul menyampaikan bahwa Sangkuriang Championship bertujuan untuk menjaga keberlangsungan tradisi pencak silat, sekaligus memberikan ruang kompetitif bagi para atlet muda.
“Pencak silat adalah identitas budaya bangsa. Lewat event ini, kami ingin membangkitkan semangat para pesilat, khususnya di wilayah Jawa Barat. Terima kasih kepada Ketua IPSI Jabar, Kadispora, dan tentu saja Wali Kota Bandung atas dukungannya yang luar biasa,” tutur Bahrul.
Ia menambahkan, kejuaraan ini merupakan yang pertama, namun ke depan akan menjadi agenda tahunan dengan peningkatan kualitas dan hadiah pembinaan yang lebih besar, baik untuk perguruan silat maupun atlet terbaik.
Sangkuriang Championship 2025 diikuti oleh berbagai perguruan pencak silat dari Jawa Barat dan sekitarnya. Para peserta bersaing tidak hanya untuk prestasi, tetapi juga untuk mengharumkan nama perguruan dan daerah masing-masing.
Dengan terselenggaranya acara ini, panitia berharap pencak silat tetap eksis, dicintai generasi muda, dan mampu bersaing di level nasional hingga internasional.
“Kami ingin tunjukkan bahwa pencak silat bukan seni yang tertinggal zaman, tapi bagian dari jati diri bangsa yang harus terus dilestarikan,” pungkas Bahrul.
Acara berlangsung meriah dan penuh semangat sportivitas, serta menjadi wujud nyata bahwa pencak silat adalah bagian integral dari budaya Indonesia yang hidup dan dinamis.
Red
Post A Comment:
0 comments: