stop


Suara Semesta |
Kabupaten Cirebon  – Desa Mundumesigit, yang terletak di Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, terus berkembang menjadi salah satu desa yang kaya akan sejarah, tradisi, dan pembangunan berkelanjutan. Di bawah kepemimpinan Kuwu Syarifudin, desa ini tidak hanya mempertahankan identitas budayanya, tetapi juga fokus pada pengembangan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat.


Desa Mundumesigit dikenal sebagai salah satu tempat penyebaran Islam di Cirebon. Salah satu ikon sejarah desa ini adalah
Situs Religi Kilobama , tempat yang menjadi tujuan utama ziarah. Untuk mendukung aktivitas ziarah sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat, Kuwu Syarifudin memprioritaskan pembangunan infrastruktur, termasuk pengaspalan jalan menuju situs tersebut. “Langkah ini bertujuan untuk mempermudah akses pengunjung sekaligus mendorong ekonomi lokal,” jelas Syarifudin.

Selain fokus pada pembangunan fisik, Desa Mundumesigit juga melestarikan berbagai tradisi khas, di antaranya:

• Nadran – Upacara adat nelayan sebagai wujud syukur atas hasil laut yang melimpah.

• Mapag Sri – Tradisi menyambut panen raya dengan arak-arakan hasil bumi sebagai bentuk rasa syukur.

• Burokan – Seni tradisional yang sering diadakan dalam acara khitanan dan selametan.

Tradisi ini tidak hanya mencerminkan kekayaan budaya lokal, tetapi juga memperkuat kebersamaan dan identitas masyarakat desa.

Di bidang pendidikan, Kuwu Syarifudin juga memberikan perhatian khusus pada generasi muda. Salah satu fasilitas pendukung pendidikan di desa ini adalah SD Negeri 1 Mundumesigit , yang menjadi tempat bagi anak-anak desa memperoleh pendidikan dasar berkualitas.

“Kami berkomitmen untuk menjadikan Desa Mundumesigit sebagai desa yang maju, baik dari bidang pembangunan infrastruktur, pemberdayaan ekonomi, maupun pelestarian budaya. Dengan menjaga nilai-nilai tradisional yang diwariskan, kami berharap desa ini dapat menjadi teladan dalam harmoni antara kemajuan dan kearifan lokal,” ujar Kuwu Syarifudin.

Dengan visi yang jelas dan langkah-langkah konkret, Desa Mundumesigit di bawah kepemimpinan Kuwu Syarifudin terus menunjukkan bahwa pembangunan desa tidak harus mengorbankan budaya dan tradisi lokal. Desa ini menjadi bukti nyata bagaimana sejarah, tradisi, dan inovasi dapat berjalan beriringan.

(Ramadhan)
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments: