Suara Semesta (INDRAMAYU) - Polisi membubarkan para pencari saweran receh atau penyapu koin di Jembatan Sewo, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Rabu (27/3/24).
Tindakan ini dilakukan karena keberadaan mereka dinilai mengganggu arus lalulintas, khususnya menjelang musim arus mudik-balik menjelang Lebaran 2024.
Kapolres Indramayu AKBP. M. Fahri Siregar menjelaskan, untuk mengantisipasi warga kembali menyapu koin di Jembatan Sewo, petugas kepolisian akan terus memberikan himbauan dan melakukan tindakan preventif kepada para penyapu koin tersebut, bila kedapatan masih ada yang terlihat di sekitar jembatan sewo.
"Karena memang aktivitas ini harus kita lakukan secara rutin untuk memberikan himbauan kepada mereka. Walaupun kita bisa lihat, bahwa setelah Polisinya kembali dengan aktivitas yang lain, akhirnya mereka kembali lagi ke posisi semula," kata Fahri.
Menurut Fahri, kegiatan menyapu koin mengganggu arus lalulintas dan membahayakan keselamatan, baik para penyapu koin itu sendiri maupun pengendara yang melintas.
Makanya kami tidak bosan-bosan untuk menghimbau kepada masyarakat sekitar sini untuk tidak melakukan aktivitas menyapu koin sebagai mana kita lihat seperti ini, ujar Fahri.
Karenanya, Fahri Siregar mengungkapkan, saat pelaksanaan operasi Ketupat 2024 nanti, pihaknya akan menyiapkan pos pantau khusus yang berlokasi di sekitar jembatan sewo.
"Pada saat operasi ketupat, selama arus mudik dan arus balik lebaran, maka kita siapkan pos pantau tersendiri, terutama di jalur yang kita prediksi sebagai tempat keluar masuknya masyarakat yang beraktivitas sebagai penyapu koin," ungkap Kapolres Indramayu.
Diketahui, di Jembatan Sewo wilayah Kecamatan Sukra, tepatnya di perbatasan Indramayu dengan Subang terdapat puluhan warga berjejer menunggu pengendara motor yang memberi sedekah dengan cara melempar uang koin, lalu warga pun mengambilnya dengan cara disapu.
Yang sangat disayangkan, sering terlihat para penyapu koin tersebut, membawa anak kecil untuk ikut serta menyapu koin di sekitar jembatan sewo, padahal sangat berbahaya bagi keselamatannya, lanjut Fahri.
Biasanya pada saat momen arus mudik lebaran, warga penyapu koin di Jembatan Sewo itu jumlahnya meningkat mencapai ratusan bahkan hampir ribuan.
Meski aksi mengambil uang sedekah menggunakan sapu tersebut dapat membahayakan keselamatan, baik para penyapu koin itu sendiri maupun pengendara yang melintas.
Namun sepertinya warga setempat serta pengendara yang sering melintas di jalur tersebut menganggap sudah terbiasa, sehingga sulit untuk dihilangkan budaya yang sudah melekat pada warga sekitar jembatan sewo, untuk mengais rejeki dari para pengendara yang lewat. (Herman)
Post A Comment:
0 comments: