stop


Suara Semesta (Kabupaten Cirebon) - Disinggung adanya pemberitaan media Pena Reformasi tanggal 16 Maret 2023 berjudul “Jajaran Pejuang Siliwangi Bersama Laskar Agung Macan Ali Kawal Kirab Agung Milad Keraton Kacirebonan ke 215”, dalam pemberitaan tersebut, Sdr. Ahmad A Khozim, S.H., MA., S.Pd., mengaku sebagai Ketua DPC Pejuang Siliwangi Indonesia Kabupaten Cirebon dan mengucapkan apresiasi kepada pihak yang ikut berpartisifasi dalam kegiatan itu. Begitu juga dalam pemberitaan media Gelombang tanggal 26 Maret 2023 berjudul “Tidak ada ngaku ketua, tidak ada ilegal“.

Komandan Provos DPC Pejuang Siliwangi Indonesia Kabupaten Cirebon Drs. Susmito, M.T., menanggapi santai, karena menurutnya lebih baik melakukan hal bermanfaat dan berguna untuk orang lain apalagi dibulan suci ramadan ini, dari pada membuang waktu untuk urusan seperti itu, jawabnya.

Senada dikatakan Mustamid, Ketua DPC PSI, dirinya hanya berkewajiban meluruskan pemberitaan itu agar tidak terjadi kesimpang siuran dari hal yang sebenarnya, terutama sekali kepada pihak Kasultanan Kacirebonan yang dalam hal ini sebagai pihak yang dibohongi, dirinyapun mengatakan mempunyai hak untuk melaporkan kepada pihak Kepolisian dan bisa dijerat dengan undang-undang.

"Siapapun bisa berkelit memutar balikkan fakta untuk pembenaran diri, namun faktanya sudah jelas kok mengaku sebagai Ketua DPC Pejuang Siliwangi Indonesia Kabupaten Cirebon bisa dibaca dalam pemberitaan tersebut," kata Mustamid.

Kedatangan mereka kesana itu mencatut nama Pejuang Siliwangi dan tanpa sepengetahuan DPC, sambung Mustamid jelas-jelas itu Ilegal tidak berdasar. Pasalnya, yang benar adalah harus disertai Surat Tugas resmi dari DPC yang ditanda tangani Ketua dan Sekretaris tembusan ke DPD dan DPP.

"Mereka tidak punya dasar mengaku sebagai ketua DPC maupun mengatasnamakan organisasi PSI, karena setiap organisasi manapun selain ketua tidak diperbolehkan memerintahkan pada anggotanya, terkecuali orang yang diberi tugas atau mandat dari ketuanya," ujar Mustamid.

"Tidak usah bicara AD/ART atau aturan apapun, ini saja tidak paham kok, janganlah bermain dengan kata-kata," tegas Mustamid.

Didunia ini silahkan berbuat sesukanya Allah Maha mengetahui dari segalanya, seperti Pribahasa Jawa “Becik ketitik ala ketara“ artinya yang baik akan terbukti, yang buruk pasti akan keliatan.

Pihaknya menghimbau kepada para anggota PSI dan IWAPSI yang masih cinta dan loyal pada organisasinya saya titip untuk menjaga dan melestarikannya sampai dengan waktu yang tidak ditentukan dan pesan saya agar pada setiap tanggal 3 Nopember peringati sebagai hari Kebangkitan Pejuang Siliwangi. Waspadai, terhadap pihak-pihak yang menjadi provokasi, imbau Mustamid.

Pejuang Siliwangi Indonesia sudah besar oleh para anggotanya yang solid, jika ada yang berminat untuk menjadi ketua silahkan mencalonkan diri nanti tahun 2025 secara suportif jangan melakukan provokasi, menghasut dan ujar kebencian.

Mustamid mengingatkan para anggotanya untuk selalu menjalankan motto Pejuang Siliwangi yaitu Silih Asih (Saling mengasihi, Saling menjaga), Silih Asah (Saling mendidik, Saling mengingatkan), Silih Asuh (Saling membimbing, saling memelihara), Siliwangi (Saling mendukung ke arah yang baik).

(Ule)
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments: