Suara Semesta (Cirebon) - Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon terus melakukan upaya agar pemerataan mutu pendidikan di Kota Cirebon bisa berjalan maksimal. Salah satu upaya yang dilakukan melalui sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB).
Hal itu disampaikan oleh Wakil Wali Kota Cirebon, Dra. Hj. Eti Herawati saat menghadiri silaturahmi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Cirebon, Sabtu (4/6/2022), di aula Politeknik Pariwisata Prima Internasional Kota Cirebon.
“Kota Cirebon sebagai rujukan daerah sekitar dalam dunia pendidikan. Terbukti dalam PPDB tidak sedikit yang datang dari luar kota. Meski sudah diberlakukan zonasi, tapi tetap saja mereka terus berbondong-bondong untuk bisa sekolah di Kota Cirebon”.
Eti menilai, kondisi tersebut berkat para guru yang memiliki dedikasi yang tinggi terhadap dunia pendidikan. Sehingga banyak keluarga yang mengawasi anaknya di Kota Cirebon. Namun mengingatkan bahwa Kota Cirebon perlu adanya pemerataan mutu pendidikan.
“Kita butuh pemerataan kualitas pendidikan. Upayakan tidak ada lagi stigma sekolah favorit, baik itu sekolah negeri maupun swasta,” kata Eti.
“Selain semua, semua sekolah juga berhak atas perhatian dari pemerintah,” tambahnya.
Di sisi lain, berharap juga berharap di tahun mendatang tidak ada lagi kejadian kasus Covid-19, agar tidak diterapkan pembelajaran jarak jauh atau berani.
Menurut Eti, semua pelajar membutuhkan pembelajaran tatap muka (PTM), hal ini untuk mencegah agar pelajar tidak meningkatkan candu terhadap gawai.
“Tidak sedikit pelajar yang sudah candu terhadap gawai. Bagaimana tidak, selama dua tahun mereka sekolah online,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua PGRI Kota Cirebon, Dr. H. Irawan Wahyono, M.Pd., mengatakan, saat ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) memiliki banyak terobosan dalam dunia pendidikan. Hal itu mengharuskan seluruh guru agar bisa lebih siap.
“Pemerintah pusat banyak terobosan dalam dunia pendidikan. Oleh sebab itu, kita harus siap secara kompetensi guna mendukung program atau kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat,” katanya. @Ule
“Kita butuh pemerataan kualitas pendidikan. Upayakan tidak ada lagi stigma sekolah favorit, baik itu sekolah negeri maupun swasta,” kata Eti.
“Selain semua, semua sekolah juga berhak atas perhatian dari pemerintah,” tambahnya.
Di sisi lain, berharap juga berharap di tahun mendatang tidak ada lagi kejadian kasus Covid-19, agar tidak diterapkan pembelajaran jarak jauh atau berani.
Menurut Eti, semua pelajar membutuhkan pembelajaran tatap muka (PTM), hal ini untuk mencegah agar pelajar tidak meningkatkan candu terhadap gawai.
“Tidak sedikit pelajar yang sudah candu terhadap gawai. Bagaimana tidak, selama dua tahun mereka sekolah online,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua PGRI Kota Cirebon, Dr. H. Irawan Wahyono, M.Pd., mengatakan, saat ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) memiliki banyak terobosan dalam dunia pendidikan. Hal itu mengharuskan seluruh guru agar bisa lebih siap.
“Pemerintah pusat banyak terobosan dalam dunia pendidikan. Oleh sebab itu, kita harus siap secara kompetensi guna mendukung program atau kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat,” katanya. @Ule
Post A Comment:
0 comments: